1. Sejarah Berdiri MI Miftahul Huda Tulakan
MI Miftahul Huda Tulakan Donorojo Desa Tulakan adalah merupakan salah satu bagian dari dua puluh dua lembaga sekolah yang berada di Desa Tulakan yang terdiri dari : 4 Taman Kanak-kanak/Roudlotul Athfal, 8 Sekolah Dasar, 4 Madrasah Ibtidaiyah, 2 Madrasah Diniyah, 1 Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Falah, 1 SMP Islam Donorojo Desa Tulakan, 1 SMP Negeri, 1 Madrasah Aliyah dan 1 SMA Negeri.
MI Miftahul Huda Tulakan Donorojo Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara didirikan pada tahun 2008 oleh beberapa tokoh diantaranya : K.Sumardi, K. Ali Asagaf, H. Jafar Shodiq, H. Ahmad Marni, SH, Dasim, S.Pd dan tokoh-tokoh lain.
Dengan berdirinya MI Miftahul Huda Tulakan Donorojo Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara maka : pertama, tersebar aroma agamis khususnya di Desa Tulakan dan umumnya Desa-desa lain sekitar Desa Tulakan, sehingga peserta didik MI Miftahul Huda Tulakan Donorojo Desa Tulakan tidak hanya dari Desa Tulakan, bahkan dari desa-desa sekitar Desa Tulakan, yang menjabat sebagai Kepala Sekolah adalah Bapak Dasim, S.Pd dan wakilnya Bapak Indra Kurniairawan, S.PdI. Kedua, akan membantu program Pemerintah berupa wajib belajar 9 tahun dan secara lanjut ikut membantu mencerdaskan masyarakat Indonesia, memajukan Bangsa dan Negara menuju era pasar bebas dan era reformasi total, dengan menyelenggarakan pendidikan penerus cita-cita dan tulang punggung harapan bangsa, sehingga terbentuklah masyarakat Indonesia yang modern yang religius serta memiliki kecakapan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, berakhlak mulia, beriman dan mempunyai tanggungjawab atas kesejahteraan bangsa dan masa depan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam masyarakat penyelenggaraan lembaga pendidikan harus diselenggarakan oleh yayasan atau lembaga yang sudah berbadan hukum. Mengenai pendirian MI Miftahul Huda Tulakan Donorojo Desa Tulakan sudah mempunyai ijin operasional, maka pada tanggal 18Juni 2008, maka secara resmi MI Miftahul Huda Donorojo Desa Tulakan sudah terdaftar dengan nomor : kd.11.20/4/pp.00/2008.[1]
Hubungan Pengurus, Kepala sekolah, Guru dan Karyawan sangat harmonis sehingga hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, semua administrasi baik itu keuangan, SPP, donator, wakaf dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan, bahkan ditunjang lagi bantuan dari Pemerintah yang dikenal dengan BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ) membuat kesejahteraan pengajar dan karyawan agak terpenuhi.
Adapun faktor-faktor yang mendorong berdirinya MI Miftahul Huda Tulakan Donorojo Desa Tulakan Donorojo Jepara adalah sebagai berikut :
1. Belum adanya sekolah dasar/Madrasah di Dukuh Pejing Desa Tulakan yang berasaskan Islam.
2. Sebagai perwujudan tanggung jawab dan partisipasi umat Islam dalam ikut serta mencerdaskan anak bangsa.
3. Untuk memperluas pendidikan Islam.
4. Tempatnya strategis mudah dijangkau dari berbagai desa sekitar.
2. Visi dan Misi MI Miftahul Huda Tulakan
1. VISI
“ menyiapkan manusia yang sholeh dan akrom ”
2. MISI
1. Melaksanakan program pembelajaran secara efektif dan efisien untuk meningkatkan sumber daya siswa yang optimal.
2. Memberdayakan ilmu pengetahuan, menjunjung tinggi akhlak dan nilai-nilai kemanusiaan, dalam mencapai kemulyaan manusia dihadapan Allah SWT.
3. TUJUAN DAN SASARAN
3.a. Tujuan
1. Siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang benar
2. Siswa terbiasa melaksanakan sholat wajib, puasa wajib dan zakat
3. Siswa terbiasa berlaku hormat dan santun terhadap orang tua, guru dan teman
4. Memiliki Tim Lomba Mata Pelajaran yang mampu bersaing ditingkat Kecamatan atau Kabupaten
5. Memiliki Tim Olahraga dan Kesenian yang handal mampu bersaing dengan sekolah lain
3.b. Sasaran
a. Peningkatan pelaksanaan PAKEM
b. Pelaksanaan Kurikulum KTSP
c. Pendalaman Materi Pelajaran
d. Optimalisasi pembelajaran pendidikan Agama Islam
e. Pengaitan (Integrasi) Iman dan Taqwa dengan mata pelajaran lain
f. Peningkatan pelaksanaan tata tertib sekolah
g. Menciptakan suasana yang konduksif
h. Peningkatan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat
.[2]
